Walaupun banyak orang menganggap serangan DDoS adalah gangguan yang remeh. Namun jika Anda biarkan, hal tersebut pastinya akan sangat mengganggu. Bahkan walaupun tak memiliki potensi merusak sistem, serangan ini bisa membuat berbagai aktivitas terganggu dan terbengkalai. Mari cari tahu informasi lengkapnya di sini!
Apa itu Serangan DDoS?
Distributed Denial of Service (DDoS) merupakan subclass dari DoS adalah sebuah serangan siber yang bisa terjadi pada website. Serangan tersebut berupa gangguan botnet secara kolektif yang akan membanjiri situs Anda dengan lalu lintas palsu.
Mudahnya DDoS adalah serangan yang bertujuan untuk membuat situs Anda tidak tersedia oleh pengguna sebenarnya, karena adanya serbuan robot yang menggunakan jaringan tersebut. Walaupun terlihat sepele, namun serangan ini juga sering penjahat jadikan pengalihan perhatian.
Sehingga saat Anda fokus menangani hal tersebut, para pelaku kejahatan siber bisa melakukan aksinya untuk menembus perimeter keamanan website yang Anda kelola. Walaupun tak merusak organisasi secara langsung, namun hal ini cukup berbahaya bagi kelangsungan bisnis jika terus Anda biarkan.
Baca Juga: Mengenal Social Engineering dan Cara Menghindarinya
Jenis Serangan DdoS
Secara teori, serangan ini terbagi dalam beberapa klasifikasi. Beberapa jenisnya bisa Anda pelajari pada penjelasan ini:
1. Volumetrik
Jenis serangan DDoS ini akan mengontrol semua bandwidth yang tersedia antara korban dan internet dengan cara memalsukan alamat web. Kemudian, pelaku akan mengirimkan permintaan pencarian nama DNS ke server.
Sehingga akan terbuka dengan alamat palsu. Hal tersebut akan membuat Anda menerima amplifikasi dari serangan secara kolektif.
2. Protokol
Serangan protokol akan menghabiskan semua kapasitas yang tersedia dari server, untuk melemahkan lapisan 3 dan 4 dari protokol OSI. Pelaku akan mengirimkan permintaan TCP melalui protokol IP palsu.
3. Serangan Lapisan Aplikasi
Berikutnya ada serangan yang bertujuan untuk menghabiskan atau membanjiri sumber daya target, hingga mendapat respon dari korbannya. Penyerang akan memaksa server korban untuk menangani lebih dari biasanya, sehingga website akan kelebihan muatan.
4. Serangan Lapisan Jaringan
Jenis terakhir bertujuan untuk menyumbat jaringan Anda ke dunia luar. Website Anda akan dibanjiri dengan UDP, SYN, amplifikasi NTP, DNS dan masih banyak lagi. Serangan ini sangat merepotkan karena website tak akan bisa pelanggan jangkau hingga berhasil Anda tangani.
Contoh Serangan DdoS yang Meresahkan Dunia
Walaupun banyak diacuhkan karena tidak menyerang web secara langsung. Namun, beberapa contoh kasus serangan ini sempat menggemparkan dunia:
- Serangan pada Tel-U yang menerima lebih dari 2 juta user.
- Yogyafree yang membuat KasKus tak bisa diakses.
- Botnet yang menginfeksi lebih dari 1 juta komputer dengan virus malware.
Cara Mencegah dan Mengatasi
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan mengatasi serangan DDoS, seperti beberapa cara berikut ini:
1. Melakukan Pemantauan Secara Rutin
Lakukan pemantauan yang mencakup lonjakan lalu lintas yang tidak wajar, bedakan kunjungan dari alamat IP dan geolokasi yang dicurigai, dan beberapa hal lainnya. Awasi juga penggunaan media sosial yang memiliki tingkat ancaman lebih tinggi.
2. Gunakan Sistem Keamanan Berlapis
Walaupun website sudah memasang firewall yang kuat. Namun, tak ada salahnya menggunakan lebih dari satu sistem keamanan. Karena itu, Anda bisa memasang sertifikasi SSL maupun plugin sistem keamanan lainnya.
Baca Juga: Colocation Server: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya
Kini Anda Sudah Tahu Apa Itu Serangan DDoS!
Karena memiliki risiko yang cukup besar untuk bisnis, Anda tak bisa menganggap remeh serangan ini. Selain melakukan pemantauan dan sistem keamanan berlapis, Anda juga bisa menggunakan jasa tenaga ahli seperti Rackh. Karena Rackh akan memberi layanan 24/7, sehingga server website Anda terhindar dari serangan malware.