Seiring berkembangnya teknologi, memahami seputar jaringan juga menjadi hal yang cukup penting. Sama halnya dengan Dynamic Host Configuration Protocol server dan client, apa perbedaannya? Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap tentang perbedaan DHCP server dan DHCP client dalam struktur mikrotik jaringan. Yuk, simak!
Baca Juga: Mengapa Banyak Pengguna MikroTik di Indonesia? Apa Keunggulannya?
Pengertian DHCP Server dan DHCP Client
Sebelum mengetahui perbedaannya, ketahui terlebih dahulu tentang pengertian masing-masing. DHCP server merupakan perangkat yang berfungsi secara otomatis untuk mengatur serta memberikan alamat IP kepada pengguna tanpa konfigurasi manual dan melalui proses yang sangat mudah.
Selain alamat IP, DHCP juga mengirimkan netmask, IP DNS, gateway, dan NTP server. Namun, hal yang perlu Anda perhatikan adalah IP memiliki kedaluwarsa dalam jangka waktu tertentu. Misalnya dalam hitungan jam hingga tahun. Sehingga akan ada pembaharuan secara otomatis kepada client.
Selanjutnya, DHCP client merupakan sebuah perangkat yang fungsinya hanya meminta alamat IP dari server karena tidak bisa melakukan konfigurasi sendiri. IP tersebut akan berlaku sesuai dengan masa kedaluwarsa, sehingga Anda sebagai client harus mengajukan untuk memperpanjang waktu sewa dengan IP yang sama.
Baca Juga: DHCP: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya Lengkap
Apa Perbedaan DHCP Server dan DHCP Client?
Pembahasan selanjutnya yaitu tentang perbedaan dua perangkat tersebut. Perbedaanya bisa Anda ketahui dari beberapa faktor seperti cara kerja, kelebihan, dan kekurangannya. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Perbedaan Berdasarkan Cara Kerja
Dynamic Host Configuration Protocol dalam jaringan komputer berperang sangat penting untuk memudahkan proses konfigurasi jaringan serta pengaturan alamat IP dan gateway. Server memiliki cara kerja sebagai berikut:
- Allocation: Server mengirimkan IP secara acak dari alamat yang sudah tersedia.
- Fixed: Alamat IP yang dikirimkan tetap sehingga cocok untuk perangkat yang memerlukan alamat IP permanen.
- Dynamic: Pemberian alamat IP secara dinamis dan berfungsi untuk mengelola IP yang terhubung pada jaringan.
Selanjutnya, Anda perlu mengetahui cara kerja DHCP client, yaitu sebagai berikut:
- Proses discovery: Mengirimkan permintaan alamat IP kepada server.
- Offer: Menyatakan persetujuan tentang alamat IP sesuai permintaan.
- Acknowledgment: Client menerima pemberitahuan dari server setelah alamat IP disetujui.
2. Perbedaan dari Kelebihan dan Kekurangan
Perbedaan DHCP server dan DHCP client selanjutnya bisa Anda ketahui dengan melihat kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut:
DHCP Server | DHCP Client | |
Kelebihan | Selalu update terhadap konfigurasi jaringan.Koneksi jaringan akan terjadi secara otomatis.Melakukan manajemen dan kontrol saat penggunaan alamat IP. | Waktu dan tenaga lebih efisien saat proses pengiriman alamat IP.Terhindar dari kesalahan konfigurasi dan masalah jaringanTidak perlu memahami proses konfigurasi. |
Kekurangan | Menimbulkan ketergantungan saat server mati maka tidak ada yang mengelola alamat IP.Konfigurasi awal prosesnya cukup rumit dan membutuhkan banyak waktu.Rawan terjadi masalah jaringan jika ada kesalahan dalam proses konfigurasi jaringan sehingga mempersulit proses troubleshooting. | Ketergantungan terhadap server dalam pengaturan alamat IPKonfigurasi pada jaringan membutuhkan waktu lama dan menimbulkan masalah jaringan.Kesulitan mendapatkan IP baru saat ada konflik atau kesalahan jaringan lain. |
Sudahkah Paham Perbedaan DHCP Server dan DHCP Client?
Itu dia pengertian dan berbagai contoh perbedaan DHCP server dan DHCP client berdasarkan cara kerja, kelebihan, serta kekurangannya. Tentu saja keduanya memiliki fungsi masing-masing.
Namun, kedua perangkat ini tetap masih saling berhubungan dan bergantung satu sama lain agar jaringan bisa lancar. Karena DHCP server akan mempermudah proses konfigurasi. Sedangkan DHCP client akan menerima konfigurasi dan meneruskannya.