Bagi para pengembang web, memahami jenis jenis firewall akan sangat membantu memilih perlindungan yang tepat. Karena setiap jenis memiliki kecocokan tersendiri untuk memenuhi kebutuhan yang Anda miliki. Penasaran apa saja jenisnya? Yuk, langsung simak artikel ini!
Jenis Jenis Firewall
Bagi Anda yang ingin memaksimalkan fungsi keamanan dari penggunaan firewall, memilih jenis yang tepat sesuai kebutuhan akan sangat membantu. Mari pahami penjelasan ini agar Anda bisa memilih dengan tepat:
Baca Juga: Software Firewall Terbaik Bikin Jalur Internet Lebih Aman
1. Firewall Berbasis Paket (Packet Filtering Firewall)
Jenis pertama berbasis paket yang merupakan jenis paling dasar. Bekerja dengan menganalisis paket data yang masuk dan keluar dari jaringan, berdasarkan aturan tertentu. Mudahnya, jika paket data sesuai dengan aturan, maka lalu lintas data akan terjadi. Jika tidak, maka akan membatasi data tersebut.
Secara penggunaan, jenis jenis firewall seperti ini memiliki kecocokan tinggi pada kegiatan manajemen lalu lintas. Karena cukup efektif dalam memblokir atau mengizinkan lalu lintas berdasarkan alamat IP, port, atau protokol. Cocok juga untuk penggunaan pada jaringan kecil hingga menengah.
2. Firewall Berbasis Stateful (Stateful Firewall)
Daftar jenis firewall berikutnya ada stateful firewall yang merupakan evolusi dari jenis sebelumnya. Secara teori, jenis ini memiliki keandalan lebih karena dapat menganalisa paket data, melacak status koneksi, dan memahami koneksi sah atau ilegal.
Dalam penggunaannya, jenis ini lebih fokus untuk kebutuhan pemantauan status koneksi guna memastikan konsistensi dan performa lalu lintas data. Anda juga bisa menggunakannya untuk manajemen akses lalu lintas data yang cocok untuk jaringan dengan tingkat kompleksitas lebih tinggi.
3. Firewall Aplikasi (Application Firewall)
Berikutnya ada firewall yang bekerja pada tingkat aplikasi dan memiliki pemahaman lebih dalam tentang lalu lintas data. Dengan teknologi ini, Anda dapat memeriksa dan memahami konten dari aplikasi web atau protokol tertentu dengan lebih cepat dan mudah.
Jenis ini terbilang sangat efektif dalam mengidentifikasi serangan aplikasi web. Sehingga bisa Anda jumpai pada kegiatan pemantauan dan kontrol lalu lintas data pada perusahaan berbasis aplikasi. Firewall ini juga akan melindungi serangan siber, seperti SQL injection dan cross-site scripting (XSS) dengan lebih mutakhir.
4. Firewall Proxy (Proxy Firewall)
Selanjutnya ada firewall proxy yang berfungsi sebagai perantara antara jaringan internal dan eksternal. Jenis ini menjadi penjembatan yang menerima permintaan dari pengguna internal dan mendistribusikannya ke server pusat.
Firewall ini sangat membantu melindungi jaringan internal dengan menyembunyikan alamat IP sebenarnya. Anda akan mudah menemukannya untuk penggunaan pribadi. Dari jenis jenis firewall yang ada, proxy jadi salah satu yang paling sulit terlacak atau tertembus.
5. CLG (Circuit Level Gateway)
Jenis ini juga jadi salah satu yang mudah Anda jumpai karena beroperasi pada tingkat sesi atau koneksi dalam lapisan transport protokol. CLG biasanya berguna untuk membuat hubungan aman antara dua entitas dalam jaringan yang sama dengan memantau dan mengontrol koneksi.
Dalam penggunaannya, CLG akan memanfaatkan sebuah protokol seperti TCP (Transmission Control Protocol) atau UDP (User Datagram Protocol). Sehingga tingkat keamanan bisa lebih terjaga.
Baca Juga: Sewa Server atau Colocation yang lebih Murah
Sudah Tahu Jenis Jenis Firewall?
Dapat Anda simpulkan bahwa, firewall adalah komponen penting dalam menjaga keamanan jaringan dan data dari ancaman siber. Dengan memahami berbagai jenis dan cara penggunaannya, Anda dapat meningkatkan tingkat keamanan jaringan.
Nah, agar lebih mudah memahaminya, ada beberapa contoh jenis firewall yang bisa jadi referensi sesuai jenis secara berurutan. Meliputi Endian Firewall Community (EFW), Cisco dan Juniper, ModSecurity dan Azure Web, Squid dan NGINX, dan Cisco ASA (Adaptive Security Appliance). Semoga bermanfaat!