Bencana alam atau siber dapat menyerang kapan saja, melumpuhkan operasi bisnis Anda dan mengakibatkan kerugian besar. Memiliki 8 jenis DRP atau Disaster Recovery Plan (DRP) yang tepat adalah kunci untuk meminimalkan dampak bencana dan memastikan bisnis Anda dapat kembali beroperasi dengan cepat.
Ada macam macam DRP yang memiliki keunggulan masing-masing. Mari simak uraian di bawah ini untuk tahu perbedaannnya!
Baca Juga: Apa Itu DRP? Ini Pengertian, Fungsi, hingga Contohnya
8 Jenis DRP
Berikut ini adalah beberapa jenis DRP yang dapat Anda gunakan untuk melakukan pemulihan setelah bencana alam maupun siber.
1. Virtualization Disaster Recovery
Pertama, ada Virtualization Disaster Recovery, yaitu solusi hemat biaya yang menyediakan pemulihan lebih fungsional, daripada pencadangan data sederhana. Dengan DR virtual, penyedia layanan mereplikasi seluruh lingkungan komputasi Anda, termasuk server, sistem operasi, penyimpanan, perangkat lunak, aplikasi, dan data.
2. Disaster Recovery as a Service (DRaaS)
DRaaS biasanya menggunakan teknologi berbasis cloud untuk memulihkan aplikasi dan layanan dengan cepat melalui VPN atau Remote Desktop Protocol. Namun, DRaaS juga bisa mencakup situs cadangan fisik, seperti hot site atau cool site, sehingga tidak selalu bergantung sepenuhnya pada cloud.
3. Network Disaster Recovery Plan
Kemudian, ada Network DRP, yaitu rencana untuk memulihkan jaringan setelah terjadi bencana atau insiden yang menyebabkan gangguan. Pengembangan dan pelaksanaan DRP untuk jaringan ini lebih rumit, karena meningkatnya kompleksitas jaringan dan jumlah data yang harus terlindungi.
Maka dari itu, perusahaan harus memastikan memiliki sumber daya yang memadai, baik dalam bentuk material maupun tenaga kerja, untuk mendukung implementasi DRP. Faktor yang harus Anda pertimbangkan meliputi jumlah data yang tersimpan dan kemampuan serta kinerja staf jaringan yang bertugas.
4. Data Center Disaster Recovery
Data Center Disaster Recovery Plan (DRP) adalah strategi untuk melindungi dan memulihkan data di pusat data fisik setelah bencana. Rencana ini memastikan pemulihan cepat dengan menyimpan data di lokasi cadangan yang aman dan mencakup penilaian risiko operasional, seperti lokasi dan keamanan pusat data.
Selain itu, DRP juga mempertimbangkan prosedur pemulihan jaringan yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek, termasuk keamanan fisik, dukungan staf, dan rencana penanggulangan kebakaran serta pemadaman listrik. Tujuannya adalah untuk memastikan data tetap aman dan dapat Anda pulihkan dengan efisien.
5. Cloud-Based Disaster Recovery
Berikutnya, ada Cloud-Based Disaster Recovery yang menggunakan data center penyedia cloud untuk pemulihan bencana serta unggul dalam mengurangi kebutuhan fasilitas dan personel internal. Pasalnya, ini mencakup berbagai metode dari pencadangan file hingga replikasi sistem lengkap, sehingga menghemat ruang, waktu, dan biaya.
Namun, Anda memerlukan pengelolaan yang cermat, termasuk pemantauan lokasi server fisik dan virtual serta pengujian keamanan secara rutin untuk melindungi data dari berbagai bencana.
6. Disaster Recovery dari Cloud
Pendekatan Disaster Recovery dari cloud melibatkan pencadangan dan pemulihan data di cloud. Anda menyimpan data cadangan di cloud dan menggunakannya kembali jika terjadi bencana.
Kelemahannya, jika bencana menimpa pusat data penyedia cloud, data Anda bisa hilang. Oleh karena itu, pilihlah penyedia cloud dengan lokasi pusat data yang aman.
7. Disaster Recovery ke Cloud
Salah satu pendekatan untuk Disaster Recovery ke cloud adalah dengan melakukan backup dari lingkungan on-premises dan memulihkan ke database serta Virtual Machine (VM) yang berjalan di platform cloud. Dengan mengadopsi strategi ini, perusahaan dapat mengurangi ketergantungan pada infrastruktur fisik yang rentan terhadap bencana.
8. Cloud-to-Cloud Disaster Recovery
Terakhir, Anda dapat menerapkan Disaster Recovery Cloud-to-Cloud. Dalam pendekatan ini, mesin virtual dan database aktif di lingkungan cloud dan akan terisi data cadangan berbasis cloud, jika terjadi bencana yang mempengaruhi sumber daya lokal.
Baca Juga: Disaster Recovery Plan: 3 Manfaat dan Cara Kerjanya
Manakah Jenis DRP yang Sesuai Bisnis Anda?
Kesimpulannya, ada 8 jenis DRP yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan bisnis Anda, mulai dari Virtualization Disaster Recovery hingga Disaster Recovery Cloud-to-Cloud. Jika masih bingung dalam memilih jenis jenis DRP dengan tepat, Anda dapat berkonsultasi dengan RackH.
Kami menyediakan layanan Server Management terpercaya untuk mendampingi perusahaan Anda dalam menjaga Keamanan Server, Firewall Security, Disaster Recovery, Optimasi Server, hingga Backup dengan teknisi berpengalaman.
Jadi, Anda bisa lebih fokus dalam pengembangan bisnis, sedangkan masalah keamanan data perusahaan, serahkan pada teknisi RackH!