Dalam dunia hacking, terdapat berbagai istilah yang mungkin terdengar asing bagi banyak orang awam. Namun, dengan semakin banyaknya kasus peretasan, istilah dalam dunia hacking semakin terasa relevansinya. Selain itu, istilah-istilah tersebut menggambarkan metode yang para pelaku gunakan untuk melancarkan aksinya.
Bagi Anda yang berkecimpung di bidang teknologi atau pengelolaan jaringan perusahaan, memahami istilah-istilah hacking sangatlah penting. Pengetahuan ini akan membantu Anda untuk mengidentifikasi potensi ancaman siber dan menyiapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan efektif.
Baca Juga: 7 Cara Memulihkan Website yang di Hack, Efektif dan Aman!
Istilah dalam Dunia Hacking
Berikut adalah beberapa istilah yang akan sering Anda temukan dalam dunia peretasan atau hacking.
1. Back Door
Back door merupakan metode yang berguna untuk memperoleh akses ilegal ke sistem komputer atau jaringan dengan menghindari mekanisme keamanan yang sah. Dengan back door, peretas dapat mencuri data, menginstal malware, atau mengendalikan perangkat tanpa terdeteksi.
Biasanya, pengembang software atau hardware membuat back door untuk kebutuhan pemeliharaan sistem. Namun, peretas bisa memanfaatkan back door untuk mengeksploitasi celah sistem atau menyebarkan malware.
Risiko utama dari istilah dalam dunia hacking ini adalah akses ke data sensitif dan pencurian informasi penting. Selain itu, back door juga sangat berbahaya karena bisa berguna untuk instalasi malware yang dapat mengontrol sistem dan merusak operasional.
Baca Juga: Backdoor Hacking: Pengertian, Cara Mengatasi dan Cara Kerjanya
2. Botnet
Botnet, atau robot network, adalah jaringan komputer yang diretas lalu dikendalikan dari jarak jauh tanpa sepengetahuan pemilik sah. Lebih lanjut, botnet sering digunakan untuk berbagai kejahatan siber, seperti serangan DDoS, pencurian data, pengiriman email spam, dan penyebaran malware.
Jaringan ini biasanya terdiri dari ribuan hingga jutaan komputer yang terinfeksi malware, membuatnya rentan terhadap peretasan. Dengan botnet, peretas dapat mencuri informasi pribadi atau menyebarkan malware, yang pada gilirannya dapat merusak keamanan dan privasi data online.
3. Cracker
Cracker adalah istilah dalam dunia hacking yang berguna untuk menggambarkan individu yang meretas sistem komputer secara ilegal, seperti membobol kata sandi, melewati software licence, atau merusak sistem keamanan program.
Berbeda dengan hacker, cracker memiliki tujuan yang cenderung merugikan pihak lain, seperti untuk memperoleh keuntungan pribadi, melemahkan lawan, atau tujuan kriminal lainnya. Aktivitas ini melibatkan manipulasi dan pelanggaran yang tidak etis, yang dapat menyebabkan kerugian materi dan gangguan pada keamanan data korban.
4. Spoofing
Spoofing adalah tindakan penipuan yang pelaku lakukan dengan cara menyamar atau berpura-pura menjadi individu, organisasi, atau sumber yang tepercaya, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi pribadi atau mengakses data sensitif tanpa izin.
Biasanya, spoofing dilakukan melalui berbagai saluran komunikasi seperti email, website, pesan teks (SMS), atau bahkan alamat IP. Pelaku menggunakan teknik ini untuk mengumpulkan informasi berharga milik korban, yang kemudian disalahgunakan untuk tindak kriminal, seperti pencucian uang atau penyalahgunaan data pribadi.
5. Distributed Denial of Service Attack (DDoS)
Distributed Denial of Service (DDoS) adalah istilah dalam dunia hacking berupa serangan siber yang menggunakan banyak perangkat untuk mengakses suatu website atau jaringan target secara bersamaan. Akibatnya, pengguna tidak bisa mengakses layanan yang ada.
Dengan kata lain, serangan ini bertujuan untuk membanjiri sumber daya, seperti bandwidth atau kapasitas server, hingga layanan terganggu atau mati. Hingga saat ini, ada tiga jenis utama serangan DDoS, yaitu serangan protokol, serangan lapisan aplikasi, dan serangan volumetrik.
Dampak dari serangan DDoS bisa sangat merugikan bisnis karena dapat mengganggu keuangan, menurunkan produktivitas, dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna. Tak jarang pula serangan siber ini dapat merusak reputasi online perusahaan.
Baca Juga: Perbedaan DoS dan DDoS Attack, Pengertian dan Cara Kerjanya
Lindungi Sistem dari Serangan Hacking Bersama RackH!
Dalam era kejahatan siber yang semakin marak, istilah dalam dunia hacking wajib Anda pahami mulai sekarang. Selain itu, Anda juga harus menjaga keamanan data dan memastikan kelancaran sistem, terutama jika bisnis Anda bergantung pada layanan digital atau yang menyimpan data sensitif.
Sebagai solusinya, RackH menawarkan layanan Colocation Server untuk meningkatkan perlindungan jaringan Anda. Dengan layanan ini, Anda akan mendapatkan ruang server yang cepat dan aman, lengkap dengan tingkat keamanan fisik yang tinggi.
Colocation Server dari RackH tidak hanya menawarkan perlindungan fisik, tetapi juga dukungan teknis yang menjaga data dan server Anda tetap aman dari ancaman dunia maya. Segera hubungi tim RackH untuk memulai perlindungan digital bisnis Anda!