Saat ini, keaslian data tidak bisa begitu saja diterima tanpa melalui proses verifikasi. Ancaman seperti pemalsuan data (data forgery) semakin marak terjadi, memanfaatkan celah untuk memanipulasi data demi tujuan yang merugikan individu, perusahaan, atau instansi pemerintah. Namun, apakah Anda sudah memahami apa itu data forgery?
Jika belum, tenang saja, karena artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap, mulai dari definisi, risiko, contoh kasus, hingga cara-cara untuk mencegahnya. Dengan mengetahuinya, Anda bisa mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kerugian.
Apa Itu Data Forgery?
Data forgery adalah tindakan memanipulasi, mengubah, atau membuat data palsu dengan tujuan untuk menipu atau membingungkan pihak lain. Pelaku melakukannya untuk mendapatkan keuntungan finansial, menguasai data atau akun pribadi, atau merusak reputasi pihak lain.
Berikut adalah beberapa jenis pemalsuan data yang perlu Anda ketahui:
- Manipulasi data, yaitu mengubah atau memodifikasi data untuk menghasilkan informasi yang menyesatkan.
- Pencurian data, yaitu mengambil informasi pribadi dan sensitif, misalnya nomor kartu kredit atau data login.
- Pemalsuan identitas, yaitu mengubah informasi pribadi seseorang untuk tujuan tertentu, misalnya melakukan tindakan kriminal atas nama orang lain atau mendapatkan akses ke suatu akun.
Contoh Kasus Data Forgery
Di Indonesia, terdapat berbagai contoh kasus data forgery yang menggambarkan bagaimana pemalsuan data dapat merugikan individu, organisasi, hingga negara. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Kasus E-Banking BCA
Seorang mantan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan karyawan media online bernama Steven Haryanto membuat situs yang sama persis dengan internet banking BCA. Kemudian, Steven menggunakan situs palsu tersebut untuk mencuri data berupa user ID dan password milik nasabah.
2. Kejahatan Kartu Kredit Melalui Transaksi Online
Kejahatan siber ini berupa penyadapan kartu kredit di dua outlet pusat perbelanjaan terkenal. Ketika kasir menggesek kartu dan data transaksi dikirim, saat itulah hacker mencuri data tersebut dan menggunakannya. Pemilik kartu menerima tagihan untuk transaksi yang tidak pernah mereka lakukan.
Baca Juga: Mengenal OWASP untuk Standar Keamanan Aplikasi dan Situs Web
Cara Mencegah Data Forgery
Setelah mengetahui apa itu data forgery dan contoh-contoh kasusnya, simak cara mencegahnya berikut ini.
1. Meningkatkan Keamanan Digital
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah meningkatkan keamanan data dengan mengimplementasikan protokol keamanan data yang kuat. Ini mencakup sistem deteksi ancaman, firewall, enkripsi data, autentikasi dua faktor (2FA), perangkat lunak anti-spyware, dan lain-lain.
Baca Juga: Jenis Enkripsi Data dan Penerapannya dalam Keamanan Digital
2. Tanda Tangan Digital
Untuk memverifikasi keaslian dokumen elektronik, sangat penting menggunakan tanda tangan digital. Cara ini akan memastikan bahwa tidak ada yang mengubah atau memanipulasi data.
3. Pembaruan dan Pemeliharaan Berkala
Cara ketiga adalah usahakan memperbarui sistem dan perangkat lunak secara teratur. Pembaruan ini membantu mengurangi risiko yang timbul akibat kerentanannya yang sudah diketahui oleh hacker.
4. Pengawasan dan Audit Rutin
Perusahaan yang mengelola data sensitif perlu melakukan pengawasan dan audit secara rutin. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa data dan sistem terlindungi dari segala bentuk manipulasi data.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Skimming dan Cara Tepat Menghindarinya
Sudahkah Anda Paham Apa Itu Data Forgery?
Setelah mengetahui apa itu data forgery, Anda harus paham bahwa menjaga keamanan data adalah hal yang sangat penting bagi sebuah instansi atau perusahaan. Contoh kasus data forgery di atas juga bisa menjadi pelajaran untuk tim keamanan perusahaan agar mampu menjaga dan melindungi data dengan maksimal.
PT RackH Lintas Asia (RackH) adalah perusahaan IT yang menyediakan layanan server dan server management. Beberapa layanan server yang tersedia yaitu cloud server, dedicated server, colocation server, dan rack server. RackH tidak hanya menyediakan tempat penyimpanan data, tapi juga menawarkan keamanan yang baik.
Apalagi dengan layanan server management, maka kejahatan siber bisa diantisipasi dengan baik. Tim berpengalaman akan membantu Anda menjaga data selama 24 jam penuh. Yuk, hubungi tim RackH sekarang untuk berkonsultasi!