Walaupun sering bersinggungan langsung, namun masih saja banyak yang bingung bagaimana prinsip dan cara kerja database server. Padahal, dengan memahaminya, proses pengerjaan project yang Anda lakukan akan meningkat drastis. Kenapa bisa begitu? Mari langsung simak penjelasan ini sampai habis!
Apa itu Database Server?
Pada dasarnya, database server merupakan sebuah sistem yang mengelola dan menyimpan data secara terstruktur. Data tersebut meliputi informasi user, entri transaksi, log history, image, video, atau apapun jenis file lain yang website perlukan.
Karena memiliki sistem pengolahan data, Anda bisa membuat pengolahan data pada website lebih efisien dan terorganisir. Biasanya, Anda akan butuh memahami query atau perintah untuk mengaktifkan perintah pada sistem tersebut.
Baca Juga: Admin Server: Mengungkap Tugas dan Tanggung Jawabnya
Bagaimana Cara Kerja Database Server?
Dalam proses pemanfaatannya, database sangat bergantung pada SMBD (Sistem Manajemen Basis Data). Karena sistem inilah yang memungkinkan Anda tersambung dengan database. Setidaknya dalam prosesnya ada beberapa tahapan yang akan Anda lalui, seperti halnya:
1. Query atau Request Client
Ketika browsing internet, pastinya Anda akan memasukkan perintah seperti halnya memasukkan kata kunci. Tanpa Anda sadari, sebenarnya proses di balik layar akan ada query yang berjalan sesuai dengan kebutuhan yang Anda sampaikan pada server.
2. Pemrosesan Permintaan
Server yang telah menerima query yang Anda berikan akan menyalurkannya ke database server untuk mendapatkan respon. Dalam proses ini sistem akan memproses sintaks query untuk memastikan validitas dan memproses kebutuhan Anda.
3. Eksekusi Query
Jika query menjalankan proses SCRUD (Search, Create, Read, Update, Delete), database server akan mulai menarik data dari tabel yang sesuai dan memprosesnya.
Dalam tahapan cara kerja database server ini, sistem akan mengeksekusi perintah, mengecek error, dan merespon sesuai perintah yang muncul.
4. Penyimpanan Kembali Data
Tentunya jika Anda menjalankan proses SCRUD, segala perubahan akan terpantau dan menjalankan tugasnya masing-masing. Termasuk menyimpan data sesuai tempat dan hasil eksekusi yang ada.
5. Mengirimkan Hasil
Jika perintah berhasil sistem eksekusi, maka layar biasanya akan berubah atau mendapatkan pop up notifikasi tertentu. Dari sinilah seluruh proses berhasil Anda lalui.
Prinsip Cara Kerja Database Server
Sebenarnya prinsip dasar database server mirip dengan konsep gudang arsip. Di mana terdapat banyak tabel yang bisa Anda ibaratkan lemari arsip yang tersusun rapi dan terorganisir. Namun, secara teori, dunia database mengenal suatu konsep yang disebut ACID. Ini penjelasannya:
1. Atomicity (Atomatisasi)
Prinsip atomicity merujuk pada request user merupakan unit tunggal yang tidak dapat terpecah. Entah harus terproses sepenuhnya atau adanya pembatalan, guna menghindari crash aplikasi. Mudahnya, saat Anda login dan salah memasukkan kata sandi atau username, maka request akan batal. Jika benar, request akan diteruskan
2. Consistency (Konsistensi)
Prinsip konsistensi ini memastikan proses terjadi, database akan berada dalam keadaan yang konsisten selama proses. Mudahnya pada saat login dengan akun A, maka dashboard yang muncul adalah miliki akun A.
3. Isolation (Isolasi)
Jika Anda mendalami bagaimana cara kerja database server, maka prinsip isolasi juga harus Anda pahami. Karena prinsip inilah yang memastikan proses lalu lintas data berjalan secara bersamaan, namun tidak saling mempengaruhi satu sama lain.
Misalnya, jika user A dan B login bersamaan, server tak akan salah proses karena ada prinsip ini.
4. Durability (Daya Tahan)
Prinsip terakhir merujuk pada perubahan yang terjadi oleh dalam lalu lintas data tersebut akan bertahan. Bahkan jika terjadi kegagalan sistem, koneksi terputus, atau pemadaman listrik. Data yang telah terkonfirmasi akan tersimpan, hingga nanti Anda masuk kembali. Mirip seperti konsep sleep pada perangkat komputer.
Baca Juga: Client Server: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Sudah Tahu Prinsip dan Cara Kerja Database Server?
Dari penjelasan di atas, database server sangat berbeda dengan database internal. Dengan memahami cara kerjanya, progres pengerjaan project dapat meningkat. Selain itu, terdapat pula beberapa rekomendasi database server yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan. Contohnya MySQL, SQLite, MariaDB, dan lainnya.