Memahami bagaimana cara kerja file server akan sangat membantu, terutama jika Anda ingin mengembangkan website atau aplikasi berbasis web. Walaupun ada banyak jasa manajemen server, namun penggunaan pribadi atau kebutuhan intern paling aman memang jika Anda kerjakan sendiri. Mari pahami lewat ulasan berikut!
Apa itu File Server?
Sebelum Anda mempelajari prinsip dan cara kerja file server, ada baiknya Anda mempelajari dasarnya terlebih dahulu. Karena secara umum file tersebut mengacu kepada server pusat yang saat ini Anda gunakan untuk kebutuhan pengembangan website atau aplikasi berbasis web.
Dalam dunia komputer digital, file server ini merupakan perangkat yang berfungsi sebagai penyimpanan pusat untuk berbagai jenis berkas atau file yang Anda gunakan. Server juga menyediakan sistem terpusat yang membuat Anda melakukan pertukaran data dengan sistem tersebut.
Sehingga secara skala prioritas, hal ini akan menjadi dukungan vital untuk menjalankan dan mengembangkan web atau aplikasi yang Anda buat. Terutama untuk memaksimalkan manfaat yang server berikan, baik bagi pengembang, administrator, maupun pengguna atau pengunjung.
Baca Juga: Client Server: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Bagaimana Cara Kerja File Server?
Sebelumnya sudah Anda pelajari bahwa fungsi utama file server adalah penyimpanan terpusat, sehingga cara kerjanya pastinya tak jauh-jauh dari fungsi tersebut. Melalui penyimpanan berkas berbasis cloud, seluruh berkas yang web atau aplikasi butuhkan harus Anda unggah terlebih dahulu ke penyimpanan sentral.
Sehingga Anda bisa menerapkan sistem otoritas yang memungkinkan administrator mengatur dan mengelola hak akses dari seluruh user. Tentunya admin memiliki wewenang penuh untuk mengakses, mengelola, bahkan menghapus berkas atau hak akses dalam sistem server.
Cara kerja file server ini sangat bergantung pada protokol komunikasi yang terpasang, karena protokol ini yang membuat user, server, dan aplikasi atau web dapat terhubung. Protokol ini memiliki peran dalam menjalankan request dari user, lalu menyampaikannya ke sistem untuk mendapatkan respon yang diinginkan.
Jadi, permintaan dari user akan protokol olah. Lalu, ditransmisikan ke server untuk merespon permintaan tersebut dalam bentuk penyajian atau pengolahan data tertentu. Beberapa file server juga menggunakan caching untuk memudahkan akses data terdahulu, sehingga user memiliki pengalaman guna yang lebih baik.
Tak hanya untuk lalu lintas data saja, file server juga menjadi wadah dari sistem keamanan. Sehingga segala kegiatan user akan terekam melalui sistem keamanan yang akan melalui proses enkripsi dan mirroring demi menjaga privasi dan keamanan dari sistem dan pengguna.
Baca Juga: Mengenal DRC Server, Seberapa Penting Perannya?
Prinsip File Server
Setelah mempelajari bagaimana cara kerja file server, kini Anda bisa menyimpulkan bahwa ada beberapa prinsip yang harus Anda perhatikan dalam penggunaan dan pengembangan server. Di antaranya seperti:
- Untuk penggunaan pribadi apalagi sebuah bisnis, pastinya Anda harus mempertimbangkan adanya pertambahan data atau volume. Sehingga prinsip skalabilitas harus Anda perhatikan dalam memilih atau mengelola server.
- Anda juga harus memastikan redundansi dan sistem backup pada server berjalan dengan baik. Sehingga Anda tak perlu khawatir jika terjadi crash atau kerusakan sistem lainnya.
- Sistem keamanan juga harus jadi prinsip utama atas penentuan dan pengembangan website atau aplikasi.
- Terakhir Anda harus memiliki prinsip efisiensi akses, seperti penerapan caching dan manajemen akses. Dengan hal itu, besar harapan untuk kemudahan pemeliharaan guna meningkatkan nilai jangka panjang.
Sudah Tahu Prinsip dan Cara Kerja File Server?
Dari penjelasan di atas, kini Anda tahu bahwa file server merupakan komponen vital dalam pengembangan web dan aplikasi. Sehingga butuh penanganan dan perhatian khusus, baik untuk memilih jasa server atau pengurusan server pribadi Anda sendiri. Sehingga proses berbagi dan penyimpanan data menjadi lebih efisien.