Pengertian CIDR dan VLSM serta Cara Menghitungnya

Pengalamatan menggunakan Internet Protocol (IP) tradisional kurang efektif untuk memenuhi kebutuhan perangkat yang terhubung dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, CIDR dan VLSM hadir sebagai solusi yang inovatif untuk mengoptimalkan manajemen alamat IP pada jaringan Anda.

Penasaran dengan dua solusi tersebut dan bagaimana perannya dalam memudahkan pengelolaan jaringan? Jangan lewatkan pembahasan selengkapnya di bawah ini!

Pengertian CIDR dan VLSM

Mari awali pembahasan ini dengan memahami pengertian atau definisi dari kedua istilah yang akan kita pelajari!

1. Classless Inter-Domain Routing

Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah metode untuk mengelompokkan dan mengklasifikasikan alamat-alamat IP, tanpa mengikuti sistem kelas tradisional seperti kelas A, B, dan C. 

CIDR memiliki istilah lain yaitu supernetting, yang memungkinkan pengelompokan alamat-alamat IP dalam subnet yang lebih besar atau lebih kecil dari yang biasa. Tujuannya adalah mempermudah penulisan dan pengelolaan subnet mask, dengan menggunakan notasi lebih ringkas.

Baca Juga: Jenis Domain di Internet, Fungsi, dan Cara Memilih Domain yang Tepat

2. Variable Length Subnet Mask

Sementara itu, Variable Length Subnet Mask (VLSM) adalah pengembangan lebih lanjut dari konsep subnetting tradisional. Di dalam VLSM, subnetting dilakukan berdasarkan jumlah host yang dibutuhkan untuk setiap subnet, sehingga memungkinkan penggunaan subnet yang lebih efisien daripada subnetting klasik. 

Pada VLSM, setiap subnet bisa memiliki ukuran subnet mask yang berbeda, tergantung pada jumlah host serta sesuai dengan kebutuhan masing-masing subnet tersebut. Hal ini memungkinkan untuk penggunaan IP Address yang lebih efisien dalam jaringan yang besar dan kompleks.

Perbedaan CIDR dan VLSM

Kemudian, apakah perbedaan antara CIDR serta VLSM? Inilah beberapa poin yang membedakan dua metode tersebut.

A. Classless Inter-Domain Routing

  1. Menggabungkan beberapa jaringan IP ke dalam satu pengumuman rute, mengurangi ukuran tabel routing.
  2. Menggunakan supernetting untuk mengagregasi jaringan dalam satu alamat.
  3. Memungkinkan fleksibilitas dalam desain alamat jaringan.
  4. Berguna dalam protokol seperti BGP dan OSPF.

B. Variable Length Subnet Masking

  1. Memungkinkan pembagian satu jaringan menjadi beberapa sub-jaringan yang lebih kecil, dengan panjang subnet yang berbeda-beda.
  2. Mendukung penggunaan efektif ruang alamat IP dengan cara hierarkis.
  3. Mengurangi ukuran tabel routing dengan lebih efisien.
  4. Implementasinya ada pada protokol seperti RIPv2, OSPF, IGRP, dan BGP.

Baca Juga: Cara Konfigurasi BGP Routing, Lengkap dengan Simulasinya!

Cara Menghitung CIDR dan VLSM

Terakhir, mari kita pelajari bagaimana langkah-langkah menghitungnya. Langsung saja simak tutorial berikut ini!

A. Menghitung Classless Inter-Domain Routing

  1. Pertama, tentukan alamat IP yang akan di subnet (misalnya 192.168.1.0) dan prefixnya (/26).
  2. Tentukan subnet mask dengan mengubah prefix menjadi subnet mask dalam format desimal (misalnya /26 menjadi 255.255.255.192).
  3. Hitung jumlah subnet menggunakan formula 2^ (jumlah bit host).
  4. Hitung jumlah host per subnet menggunakan formula 2^ (jumlah bit host) – 2 untuk menghitung jumlah host yang tersedia di setiap subnet.
  5. Buat tabel yang mencantumkan subnet, range IP, host pertama, host terakhir, dan broadcast untuk setiap subnet yang dihasilkan.

B. Menghitung Variable Length Subnet Masking

  1. Pertama, prioritaskan Kebutuhan Host dengan menentukan berapa banyak host yang diperlukan untuk setiap subnet (misalnya 58 host untuk LAN tertentu).
  2. Kemudian, pilih subnet mask terkecil yang mencakup jumlah host yang dibutuhkan (misalnya /26 untuk 62 host).
  3. Tentukan alamat IP subnet yang belum terpakai, berdasarkan subnet mask yang dipilih (misalnya 192.168.1.0/26).
  4. Terakhir, buat tabel yang mencantumkan subnet, range IP yang tersedia, host pertama, host terakhir, dan broadcast untuk setiap subnet yang dihasilkan.

Baca Juga: Cara Konfigurasi BGP Routing, Lengkap dengan Simulasinya!

Sudah Paham CIDR dan VLSM?

Jadi, CIDR membantu menghemat ruang alamat IP dengan cara mengelompokkan jaringan IP dan menggunakan notasi yang lebih ringkas. Sementara itu, VLSM memungkinkan pembagian jaringan yang lebih fleksibel dan efisien, dengan subnet mask yang berbeda-beda sesuai kebutuhan host pada setiap subnet.

Dengan memahami dan menerapkan CIDR dan VLSM, Anda dapat mengoptimalkan jaringan Anda, meningkatkan efisiensi, dan menyederhanakan administrasinya. Siap untuk mengimplementasikan CIDR dan VLSM dan mengoptimalkan jaringan Anda?

RackH dengan layanan Internet Connectivity siap membantu Anda mengelola server dan pengalamatan untuk setiap perangkat yang terhubung. Unggul dengan dukungan Data Center dan Komunikasi Antar Infrastruktur Perusahaan yang aman dan cepat selama 24 jam, maka layanan kami patut Anda pertimbangkan.