Membangun website kini semakin mudah dengan hadirnya website builder. Platform ini menawarkan cara praktis untuk membuat website, tanpa perlu keahlian coding. Namun, di balik kemudahannya, terdapat kelemahan website builder yang perlu Anda perhatikan.
Kekurangan tersebut sama sekali tidak bisa Anda abaikan, karena akan berpengatuh terhadap performa situs. Selain itu, ada beberapa hal lain yang mungkin merugikan Anda. Jadi, mari kita simak penjelasan ini untuk menguak apa saja kekurangannya!
Apa Itu Website Builder?
Website builder adalah platform yang memungkinkan Anda membuat situs web tanpa perlu memahami coding atau programming. Pasalnya, dengan fitur drag and drop, Anda dapat dengan mudah memilih dan menyesuaikan template, font, layout, dan warna sesuai dengan preferensi dan persona bisnis Anda.
Berbeda dengan platform Content Management System (CMS) seperti WordPress yang memerlukan hosting dan domain terpisah, website builder menawarkan layanan terpadu yang mencakup semua kebutuhan pembuatan website.
Ini membuatnya ideal bagi siapa saja, bahkan yang tidak memiliki keahlian teknis seperti coding. Oleh sebab itu, website builder mempermudah proses pembuatan website, menjadikannya solusi cepat dan efisien untuk kebutuhan web modern.
Baca Juga: Joomla vs WordPress, Mana CMS Terbaik untuk Web Development
Kelemahan Website Builder
Kita sudah mengetahui bahwa website builder benar-benar memudahkan semua orang untuk membangun situs web, bahkan tanpa paham coding sekali pun. Namun, ada beberapa kekurangan dari teknologi ini, yang sebaiknya Anda pahami. Apa saja?
1. Desain Kurang Profesional
Salah satu kelemahan utama dari website builder adalah desain yang dihasilkan seringkali kurang profesional. Pasalnya, website builder menyediakan berbagai template dasar yang mudah digunakan, tetapi hasil akhirnya sering kali tidak sebaik website yang dibuat secara khusus oleh desainer profesional.
Alasannya, karena template-template ini cenderung generik dan sering digunakan oleh banyak pengguna. Jadi, situs web buatan website builder bisa terlihat monoton dan kurang menarik. Maka dari itu, desain tersebut pun dapat mengurangi daya tarik dan keunikan dari merek atau bisnis Anda di mata pengunjung.
2. Kustomisasi Terbatas
Keterbatasan dalam hal kustomisasi adalah kelemahan signifikan kedua dari website builder. Meskipun memudahkan, kemampuan untuk menambahkan fitur khusus atau mengubah fungsi situs web sangat terbatas.
Misalnya, pengguna tidak bisa dengan mudah menambahkan plugin, fitur e-commerce lanjutan, atau mengubah elemen penting.
3. Fitur SEO Terbatas
Search Engine Optimization (SEO) sangat penting untuk meningkatkan visibilitas situs web di mesin pencari, seperti Google. Sayangnya, banyak website builder tidak menawarkan kemampuan SEO yang kuat.
Kodenya sering kali tidak terstruktur dengan baik dan fitur SEO yang tersedia sangat terbatas. Akibatnya, situs web sulit bersaing di hasil pencarian dan mengurangi peluang untuk mendapatkan traffic organik yang signifikan.
Baca Juga: 7 Plugin WordPress Terbaik untuk Optimasi SEO yang Lebih Efektif
4. Kinerja dan Kecepatan Situs Lambat
Kinerja situs web adalah faktor kunci dalam memberikan pengalaman pengguna yang baik. Sayangnya, banyak website builder menggunakan kode yang tidak efisien dan menggunakan server bersama dengan banyak pengguna lain.
Ini bisa menyebabkan situs web Anda berjalan lambat dan meningkatkan bounce rate (pengunjung yang meninggalkan situs dengan cepat). Selain itu, situs yang lambat juga berdampak negatif pada peringkat SEO, karena mesin pencari seperti Google cenderung menurunkan peringkat situs yang tidak responsif atau lambat.
5. Keterbatasan Kepemilikan dan Migrasi
Kelemahan website builder terakhir adalah masalah kepemilikan dan migrasi. Pasalnya, ketika menggunakan layanan ini, Anda tidak sepenuhnya memiliki web yang sudah dibangun. Sebab, beberapa website builder berpeluang untuk mengklaim hak atas desain dan konten situs Anda.
Selain itu, jika Anda memutuskan untuk pindah ke platform lain, proses migrasi bisa sangat sulit, bahkan mustahil. Jadi, Anda mungkin perlu memulai kembali dari awal, yang bisa memakan waktu dan sumber daya yang signifikan.
Baca Juga: 8 Langkah Cara Membuat Portofolio Website Tanpa Coding
Pertimbangkan Lagi Sebelum Menggunakan Website Builder!
Website builder memang menawarkan kemudahan dan aksesibilitas bagi pengguna yang awam. Namun, kelemahan seperti desain yang kurang profesional, keterbatasan kustomisasi, fitur SEO terbatas, kinerja situs lambat, dan masalah kepemilikan serta migrasi membuat alat ini kurang ideal untuk bisnis yang serius.
Maka dari itu, untuk solusi yang lebih andal dan profesional, pertimbangkan layanan Website Development dari RackH. Dengan RackH, Anda mendapatkan layanan pengembangan website yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Selain itu, tim ahli kami akan memastikan situs web Anda memiliki desain yang menarik dan profesional, fitur yang sesuai kebutuhan, serta performa yang optimal.