Manajemen data center merupakan seperangkat prosedur yang harus Anda rencanakan dengan matang. Sistem manajemen yang baik akan menghasilkan operasi data center yang terencana, terukur, dan dapat diandalkan. Sebaliknya, manajemen yang kurang matang dapat berakibat pada hambatan atau kegagalan data center.
JIka Anda berencana untuk membangun ataupun menyewa sebuah data center, maka Anda wajib memahami strategi manajemennya terlebih dahulu. Di artikel ini, kita akan mempelajari pengertian, tujuan, dan beberapa contoh strategi manajemen data center yang tepat untuk Anda coba.
Apa Itu Manajemen Data Center?
Manajemen data center adalah proses merencanakan, mengelola, dan memonitor operasi sehari-hari dari pusat data sebuah perusahaan. Prosesnya mencakup pengelolaan hardware, software, sumber daya manusia, hingga prosedur operasional terkait.
Secara umum, tujuan dari pengelolaan data center adalah untuk memastikan bahwa ketersediaan, keandalan, dan kinerja operasional data center berjalan sesuai dengan harapan. Dari kebutuhan server pribadi hingga server perusahaan besar, semuanya memerlukan manajemen DC yang strategis untuk menjalankannya.
Baca Juga: Data Center: Pengertian, Manfaat, serta Jenis-Jenisnya!
Tujuan Manajemen Data Center
Jika kita melihatnya secara lebih rinci, maka beberapa tujuan utama manajemen data center adalah sebagai berikut.
1. Memangkas Waktu Operasional
Salah satu tujuan manajemen data center adalah untuk memangkas waktu operasional terkait pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur IT. Dengan proses otomatisasi dan pemantauan yang efisien, manajer dapat mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan sebelum terjadi gangguan yang lebih serius.
2. Meminimalisir Biaya
Pengelolaan data center juga bertujuan untuk meminimalisir biaya operasional dan modal yang terkait dengan pengelolaan infrastruktur IT. Contohnya seperti pengoptimalan penggunaan sumber daya, penggunaan teknologi efisien, hingga negosiasi kontrak dengan penyedia layanan.
3. Memaksimalkan Penggunaan Sumber Daya
Tujuan manajemen data center adalah untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia, termasuk ruang, daya listrik, dan pendinginan. Dengan merencanakan penggunaan sumber daya dan mengoptimalkan konfigurasi perangkat, manajer dapat menghindari pemborosan operasional.
4. Memenuhi SLA
Pengelolaan data center juga bertujuan untuk memenuhi perjanjian Service Level Agreement (SLA) yang sudah ditetapkan. Lingkupnya mencakup ketersediaan layanan, keamanan data, dan kinerja sistem sesuai dengan yang tertuang dalam perjanjian layanan.
Baca Juga: Hyperscale Data Center: Definisi, Keunggulan dan Cara Kerja
Strategi Manajemen Data Center
Untuk mencapai semua tujuan di atas, manajer harus merencanakan strategi manajemen secara matang. Beberapa poin strategi pengelolaan data center yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut.
1. Memahami Spesifikasi yang Dibutuhkan
Langkah pertama dalam strategi manajemen data center adalah memahami spesifikasi dan kebutuhan infrastruktur IT perusahaan. Mulai dari identifikasi aplikasi, beban kerja, hingga kebutuhan kapasitas untuk merancang arsitektur yang sesuai.
2. Merancang Arsitektur yang Fleksibel
Setelah memahami kebutuhan, maka langkah berikutnya adalah merancang arsitektur data center yang fleksibel dan dapat berkembang seiring waktu. Arsitektur yang scalable memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan infrastruktur dengan pertumbuhan bisnis dan perkembangan teknologi.
3. Menentukan Lokasi yang Ideal
Strategi pengelolaan data center yang ketiga adalah menentukan lokasi yang ideal. Lokasi yang ideal harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti keamanan, aksesibilitas, konektivitas jaringan, hingga risiko bencana alam.
4. Mengatur Sistem Keamanan
Keamanan data merupakan prioritas utama dalam strategi manajemen data center. Faktor keamanan melibatkan penerapan kebijakan, penggunaan teknologi enkripsi, dan sistem deteksi untuk melindungi data dari ancaman.
5. Memantau Operasi Berkelanjutan
Pemantauan operasi berkelanjutan adalah langkah penting dalam strategi pengelolaan data center. Dengan memantau kinerja infrastruktur secara terus-menerus, manajer dapat mengidentifikasi masalah secara cepat dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
6. Menyiapkan Pemulihan Bencana
Persiapan untuk pemulihan bencana adalah komponen penting dalam strategi pengelolaan data center. Pemulihan bencana melibatkan pembuatan prosedur, pengujian rutin, dan investasi dalam infrastruktur pemulihan yang tangguh.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Colocation Data Center dan Kelebihan Dasar
Sudah Siap Mengoptimalkan Manajemen Data Center?
Sampai sini, kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan manajemen data center sangat penting untuk memastikan operasional pusat data dapat bekerja dengan optimal. Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi, harus berjalan secara kontinyu untuk keberlangsungan DC jangka panjang.
RackH siap membantu Anda dalam mengelola pusat data lewat layanan Server Management yang komprehensif. Pengelolaan sumber daya data center meliputi perangkat server, jaringan, pendinginan, hingga perangkat lunak pendukung, semuanya bekerja optimal 24/7.
Semua aspek mulai dari stabilitas, keamanan, hingga pemulihan bencana, akan ditangani oleh tim profesional RackH. Jadi Anda tidak perlu lagi memusingkan masalah pengelolaan data center yang sangat menguras pikiran.