Perkembangan teknologi dan digitalisasi memberi dampak positif sekaligus negatif bagi manusia. Sebab, dibalik keberadaannya yang membuat berbagai kegiatan manusia lebih mudah dan praktis, cyber crime atau kejahatan siber merajalela. Nah, spoofing adalah salah satu jenis kejahatan siber yang wajib Anda hindari.
Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan spoofing dan bagaimana cara mencegah dampak buruknya? Artikel ini akan membahas beserta dengan jenis-jenisnya lengkap untuk Anda!
Apa Itu Spoofing?
Spoofing adalah kejahatan siber yang dilakukan dengan cara menyamar sebagai seseorang atau pihak terpercaya. Tujuannya untuk mencuri data atau identitas, mencuri saldo atau uang, menyebarkan malware, melakukan serangan DDoS, dan lain sebagainya.
Pelaku tindak penipuan ini dikenal dengan istilah scammer. Biasanya, pelaku akan menyamar menjadi orang terpercaya seperti tetangga, saudara, bank, perusahaan, institusi negara, hingga platform populer.
Selain itu, scammer juga memakai bentuk komunikasi yang beragam. Mulai dari email, telepon, hingga platform-platform teknikal seperti DNS (Domain Name System), IP (Internet Protocol), atau ARP (Address Resolution Protocol).
Baca Juga: Software Firewall Terbaik Bikin Jalur Internet Lebih Aman
6 Jenis Spoofing
Sebenarnya ada cukup banyak jenis spoofing yang bisa mengganggu kenyamanan pengguna internet. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Email
Scammer melakukan penipuan dengan cara mengirimkan email menggunakan alamat palsu. Modusnya yaitu menyamar menjadi pihak terpercaya. Penipuan email mirip dengan phising yang mana meminta korban melakukan sesuatu.
2. Website atau URL
Seperti namanya, tindakan scam satu ini menggunakan website atau URL untuk menipu korban. Scammer akan membuat website palsu persis seperti website yang akan dijiplak. Biasanya, scammer melakukannya untuk mendapatkan username dan password korban.
3. Text Message Spoofing
Tindak penipuan yang juga dikenal dengan nama smishing ini menggunakan media berupa text message atau sejenis SMS. Scammer akan mengirimkan pesan teks berupa malware atau situs phising. Demi mendapatkan kepercayaan korban, scammer menggunakan nomor dengan digit sedikit.
4. Caller ID
Salah satu jenis scam yang sering menipu korban adalah Caller ID Spoofing. Scammer akan mengganti ID dengan nomor unik atau kode area tertentu. Biasanya, mereka akan memanfaatkan Voice Over Internet Protocol atau VoIP untuk menyamarkan ID telepon.
5. Man-in-The-Middle (MitM)
Scammer meretas informasi seseorang dengan cara membuat jaringan WiFi. Selanjutnya, scammer mengubah rute informasi sensitif sehingga sampai ke tempat mereka. MitM umumnya digunakan untuk mencuri data pribadi korban.
8. Identity Spoofing
Jenis scam satu ini merupakan upaya menyamarkan identitas sehingga mampu mendapatkan data pribadi korban seperti username, password, nomor telepon, alamat, dan lain sebagainya. Scammer melakukan pola yang mirip dengan pharming, phising, dan principal atau signature spoof.
Cara Mencegah Spoofing
Tenang saja, meskipun kejahatan siber satu ini berbahaya namun Anda bisa mencegahnya dengan beberapa cara. Berikut ini adalah beberapa cara ampuh dalam mencegah spoofing:
- Tidak mudah percaya pada informasi berupa SMS, email, atau telepon jika tidak mengenal pengirimnya.
- Cek ulang pengirim email untuk memastikan pengirimnya resmi atau asli.
- Aktifkan two-factor authentication untuk login ke berbagai akun yang Anda miliki.
- Manfaatkan filter spam pada email.
- Konfirmasi informasi ke pihak terkait sebelum melakukan tindakan tertentu.
- Cek URL dan hindari URL yang mencurigakan.
- Gunakan software security antivirus dan anti malware.
- Hindari melakukan klik pada tautan dari orang asing.
- Abaikan pihak yang tidak jelas jika menghubungi Anda.
- Password untuk setiap akun harus berbeda-beda.
- Jangan mudah memberikan identitas pribadi, kecuali sumbernya terpercaya.
Baca Juga: Cara Mengatasi The Proxy Server is Refusing Connections dan Penyebab!
Sudah Tahu Apa Itu Spoofing dan Cara Mencegahnya?
Pada intinya, spoofing adalah salah satu kejahatan siber yang berbahaya karena bisa merugikan korban. Mengenali pengertian, jenis, dan cara mencegahnya bisa membantu Anda menghindari dampak buruk kejahatan siber.
Dalam menghadapi tantangan modus penipuan dan serangan siber lainnya, jangan lupa menerapkan semua cara pencegahan di atas. Selain itu, kolaborasi antara para ahli keamanan dan pemangku kepentingan akan menjadi kunci dalam menjaga dunia digital yang aman dan terpercaya bagi semua.
Sehingga, Anda bisa lebih tenang saat berjelajah di internet. Semoga artikel ini bermanfaat!