Starlink adalah inovasi revolusioner yang menyediakan solusi untuk masalah konektivitas internet. Proyek ambisius dari SpaceX ini bertujuan untuk memberikan internet berkecepatan tinggi ke seluruh dunia, dengan menggunakan jaringan satelit.
Oleh karenanya, proyek ini digadang-gadang cocok untuk menyediakan akses internet di daerah-daerah yang sulit terjangkau, seperti pedesaan dan area terpencil. Lantas, seperti apa cara kerjanya? Mari simak bahasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Starlink?
Starlink adalah proyek dari SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, yang dikembangkan sejak tahun 2015 lalu. Proyek ini bertujuan menyediakan akses internet yang andal dan cepat, dengan menggunakan jaringan satelit yang mengorbit bumi.
Teknologi ini berbeda dari layanan internet lokal, yang umumnya menggunakan kabel fiber optic untuk koneksi. Pasalnya, Starlink adalah teknologi yang memanfaatkan jaringan satelit yang tersebar di orbit rendah, sehingga lebih dekat bumi (LEO).
Artinya, proyek ini memberikan akses internet di daerah-daerah tertinggal atau terpencil, tanpa tergantung pada infrastruktur darat yang mahal dan sulit diimplementasikan.
Hingga kini, proyek ambisius ini terus berkembang dengan menambah jumlah satelit yang diluncurkan secara berkala.
Baca Juga: IXP Adalah Internet Exchange Point, Ini Manfaat yang Penting
Bagaimana Cara Kerja Starlink?
Perlu Anda ketahui, bahwa satelit tradisional berada di orbit geostasioner (GEO), yakni sekitar 36 ribu km di atas permukaan bumi. Sementara itu, Starlink adalah layanan yang menggunakan konstelasi satelit di orbit rendah bumi atau Low Earth Orbit (LEO), dengan ketinggian 500 hingga 1200 km.
Dengan demikian, posisi LEO ini memungkinkan koneksi internet menjadi lebih cepat dan responsif. Jaringan satelit ini berkomunikasi dengan perangkat untuk mengakses layanan internet, yang berfungsi sebagai penangkap sinyal.
Apa Kelebihan Starlink Dibanding Internet Lokal?
Pada dasarnya, perbedaan kedua layanan internet ini terletak pada media koneksinya. Layanan internet lokal menyediakan koneksi melalui kabel fiber optic, sehingga kekurangannya terletak pada jangkauan infrastruktur yang terbatas.
Namun, keunggulannya terletak pada latensi yang lebih rendah, ketimbang gelombang radio pada internet satelit. Sebagai hasilnya, Anda dapat menikmati internet dengan lebih cepat.
Sementara itu, Starlink adalah layanan internet yang menggunakan jaringan satelit. Kelebihannya terletak pada area jangkauannya yang lebih luas, sehingga dapat menjangkau berbagai wilayah.
Teknologi ini juga praktis dan tidak memerlukan pemasangan infrastruktur yang mahal. Namun, kekurangannya ada pada layanan internet yang kurang cepat, ketimbang internet kabel.
Baca Juga: IIX Adalah Indonesia Internet Exchange yang Wajib Dipelajari
Apakah Telkom 4 dan Telkom 3S Ada di Matrix Starlink?
Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul adalah apakah Telkom 4 dan Telkom 3S ada di Matrix Starlink?
Telkom 4 atau Satelit Merah Putih dan Telkom 3S adalah satelit komunikasi milik PT Telkom Indonesia yang beroperasi di orbit geostasioner. Kedua satelit ini berfungsi untuk menyediakan layanan komunikasi, penyiaran televisi, dan internet di wilayah Indonesia.
Meskipun fungsinya mirip, Telkom 4 dan Telkom 3S tidak termasuk dalam matrix Starlink, karena beroperasi secara independen di orbit yang berbeda. Pasalnya, Telkom 4 dan Telkom 3S menggunakan orbit geostasioner yang lebih tinggi untuk melayani area spesifik.
Baca Juga: Cara Konfigurasi BGP Routing, Lengkap dengan Simulasinya!
Sudah Tahu Apa Itu Starlink dan Cara Kerjanya?
Pada intinya, Starlink adalah layanan internet berbasis satelit di orbit rendah. Layanan ini menawarkan jangkauan yang lebih luas, tanpa terbatas infrastruktur layaknya provider lokal. Sayangnya, kecepatan aksesnya lebih lambat ketimbang internet kabel.
Jika Anda tertarik dengan solusi internet berkecepatan tinggi dan stabil, maka layanan Internet Connectivity dari RackH adalah solusi tepat. Layanan ini menjamin koneksi internet yang eksklusif, sehingga memberikan kecepatan dan stabilitas yang optimal.
Selain stabilitas, layanan ini juga menyediakan Disaster Recovery Center (DRC), sebagai solusi jitu ketika mengalami kegagalan sistem. Dengan latensi yang rendah dan prioritas layanan selama 24 jam, Anda tidak perlu khawatir tentang gangguan koneksi, terutama pada jam-jam sibuk.